Lestarikan Budaya, Pemdes Buntulia Barat Gelar Pelatihan Pemantapan Lembaga Adat
MBharGoNews.com, Pohuwato – Guna lebih menguatkan fungsi Adat ditengah masyarakat, Pemerintah Desa Buntulia Barat menggelar Pelatihan Pemantapan Lembaga Adat. Pelatihan digelar di Ruang Aula Kantor Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiada’a, pada Jum’at (24/09/2021).
Kepala Desa Buntulia Barat Tutam Polumoduyo, SH mengatakan kegiatan hari ini merupakan kegiatan hasil dari inisiatif pemerintah desa, dimana latar belakang kegiatannya itu berangkat dari sebuah kerisauan dirinya selaku kepala desa terkait dengan setiap prosesi adat yang kesannya semrawut.
Sehingga itu, katanya, pemerintah desa ditahun kemarin telah melakukan pemenuhan struktur fungsional adat di lingkup desa dan sudah berjalan, sehingga pada tahun kedua ini, pihaknya ingin memantapkan lagi melalui pelatihan yakni menyangkut pelatihan kelembagaan adat dilingkungan desa itu sendiri.
“Kami melihat bahwa dari aspek pelaksanaan itu terkadang banyak para pemangku adat itu sendiri, mereka selaku pelaku adat tapi justru dalam prakteknya tidak melaksanakan sesuai etika-etika adat itu sendiri”, ujar Tutam.
Berangkat dari kerisauan ini, ujar Tutam, maka pihaknya langsung berkonsultasi dengan Ba’ate kabupaten dan kecamatan dengan maksud meminta petunjuk.
Hasilnya, kata dia lagi, para pelaku adat harus dilakukan pelatihan, agar pemahaman terkait pengetahuan tentang adat itu sendiri seragam, baik dilingkup kecamatan bahkan dilingkup kabupaten, tidak berbeda-beda pemahaman.
Dijelaskannya, untuk materi pelatihan di kegiatan ini, tentang seputar prosesi pelaksanaan adat istiadat dilingkup desa maupun kecamatan.
“Ada pelatihan tata cara mopo maklumi, mo lubo, mo hintda dan lain sebagainnya, itu juga dipraktekkan melalui pelatihan ini, tujuannya agar pada saat pelaksanaan prosesi adat, itu tidak semrawut bahkan sampai pada pelanggaran adat yang dilakukan oleh para pelaku adat itu sendiri”, jelas Kades Tutam Polumoduyo.
Dengan berbekal pelatihan yang dilakukan ini, maka Kades Tutam berharap kepada seluruh pelaku adat agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya.
“Agar pelatihan ini pada pelaksanaan praktek di lapangan nanti, para pelaku adat ini tidak akan keliru untuk melaksanakan adat istiadat itu sendiri dan lewat pelatihan ini pula, minimal cara menegur orang di kegiatan-kegiatan besar, itu tidak lantas harus ditegur di depan orang banyak, namun sebagaimana ungkapan adat, di undang di tempat yang sepi dan sunyi kemudian di tegur terus kemudian di ingatkan”, pungkasnya. (Kris)