Tak Mampu Cegah Virus Corona, Ketua Fraksi PAN DPRD Gorut : Kalau Tak Mampu Memimpin Daerah, Mundur Saja.
M-BhargoNews, Gorontalo Utara – Langkah Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) yang hingga saat ini terkesan cuek dan acuh dengan adanya wabah virus corona (covid-19), membuat geram salah seorang Anggota DPRD Gorut, Lukman Botutihe.
Lukman yang merupakan Ketua Fraksi PAN DPRD Gorut, kepada Awak Media menyampaikan harapannya kepada Pemda Gorut dalam hal Ini Bupati dan segenap stackholder untuk segera mengambil langkah-langkah yang masif dalam hal mengantisipasi virus corona tersebut.
“Ini Virus mematikan, jangan cuma bengong satu-satu. Kenapa nanti harus menunggu ada yang positif? di Gorut banyak aparat yang keluar daerah. Hari ini tidak ada yang bisa memastikan bahwa diantara pejabat itu tidak ada yang bebas dari virus itu. Yang kedua, hari ini tidak ada upaya atau langkah-langkah untuk mencegah atau membatasi tamu-tamu dari luar daerah yang berkunjung ke Gorontalo Utara, kita juga tidak bisa pastikan bahwa tamu-tamu ini tidak membawa virus. Saya sangat kecewa hari ini, bahwa tidak ada langkah-langkah sampai hari ini yang masif yang dilakukan oleh Pemda Gorut dalam hal ini Bupati Gorontalo Utara, kasihan rakyat. Itu pohuwato sudah meliburkan sekolah, Bone Bolango juga sudah meliburkan sekolah dan yang bisa melakukan penyelamatan adalah pemerintah bukan rakyat. Kalau selalu dengan langkah-langkah mundur begini, bagaimana ini daerah ini?,” urai Lukman.
“Saya gregetan bicara ini, melihat kondisi daerah ini. Hari ini ada 4 orang pasien yang dirujuk dari rumah sakit ZUS ke Rumah Sakit Aloe Saboe. Kita berdoa semoga mereka ini bebas dari corona, mereka baru pulang dari bimtek. Sudah tau ada peristiwa begini, masih ada yang melakukan bimtek segala. Ini maunya pemerintah apa sih? ada nggak kepedulian terhadap daerah ini? kalau sudah tidak ada kepedulian ya mundurlah. Apa yang dorang (mereka) bekeng (buat) ini tidak ada langkah-langkah, mundur saja kalau sudah tidak mampu memimpin daerah ini,” sambung Lukman.
Ia menambahkan, pihaknya pun mendukung langkah-langkah Sekretaris Daerah (Sekda) Gorut saat ini yang sudah 2 hari turun lapangan untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat tentang pola hidup bersih dan sehat.
“Justru ini yang lainnya tidak ada, apa ini? malah bicara lain-lain di medsos, apa semua? Pak Sekda saja sudah 2 hari turun melakukan langkah-langkah pencegahan. Pencegahan itu lebih penting daripada pengobatan. Kenapa nanti menunggu ada orang yang positif corona disini? Jika ada 1 orang yang positif corona disini, itu bisa menjangkiti beratus-ratus bahkan seribu yang akan diserang oleh penyakit itu. Tenaga ahli cina di PLTU hentikan. Ini gunanya pemerintah mengayomi, mengantisipasi, menjaga keutuhan daerah ini. Bukan cuma datang pergi, datang pergi, adoh bagaimana ini? Langkah-langkah yang diambilkan sudah ada contoh, kita tinggal mencontoh, apa susahnya mencontoh ini? Luar biasa gorut ini,” tanya Lukman.
Ia pun belum tahu pasti, ada berapa orang yang ODP (Orang Dalam Pemantauan) di Gorut. Barangkali, kata Lukman, ada 4 orang hari ini di Aloe Saboe. Di Aloe Saboe yang ia hubungi, ada langkah-langkah yang dilakukan dalam hal antisipasi virus corona tersebut. Tapi, lanjut Lukman, itu hanya sekelompok kecil saja. Menurutnya, itu mungkin masih mengajukan atau meminta anggaran untuk pengadaan alat-alat tersebut.
“Saya harap DPRD Gorut segera merespon ini dan memberikan itu. Saya harap ketika ini diusulkan oleh Direktur ZUS, maka saya pikir DPRD Gorut tidak ada alasan untuk tidak menyetujuinya. Kenapa ini daerah sudah jadi begini? adoh kasian,” harap Lukman.
Oleh karena itu, lanjut Lukman, untuk keselamatan orang banyak dengan kondisi hari ini, di Bone Bolango, Pohuwato dan Kota Gorontalo sudah ada tindakan preventif, di Gorut kapan? sementara Gorut termasuk daerah yang rawan di Provinsi Gorontalo.
“Yang dikhawatirkan, ada 2 perbatasan yang ada di Gorut, perbatasan Sulawesi Utara di Atinggola dan Perbatasan Sulawesi Tengah di Tolinggula. Di Provinsi Sulawesi Utara, sudah ada 1 yang positif Corona, di Sulawesi Tengah juga sudah ada. Lalu, kita menunggu apa? menunggu ada yang mati dulu, Allah Akbar,” tanya Lukman lagi.
“Saya bersyukur, Pak Sekda sudah 2 hari turun. Kemarin di wilayah perbatasan Tolinggula, hari ini sudah di perbatasan Atinggola. Mudah-mudahan juga pimpinan DPRD ini bisa, saya tadi juga sudah ada komunikasi dengan Pimpinan DPRD, sudah akan ada langkah-langkah yang akan kita ambil, tinggal menunggu kebijakan pimpinan,” lanjut Lukman.
Ia pun berharap, segera ada langkah-langkah Pemerintah Daerah dalam mengantisipasi virus corona tersebut. Bahkan hari ini, lanjut Lukman, sudah ada 4 orang ODP yang di rujuk ke RS Aloe Saboe. Dirinya pun berdoa, agar negatif dari virus corona tersebut, jangan sampai positif.
“Kapan? karena sampai hari ini saya melihat belum ada langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, kecuali Pak Sekda yang 2 hari ini di perbatasan Tolinggula dan Atinggola. Bukan cuma sekedar turun, tapi ada langkah-langkah yang diambil, karena apa? virus ini bisa ada di Gorut karena apa? melalui para pejabat yang berangkat ke luar daerah. Nah hentikan dulu ini, harus ada perintah Bupati untuk tidak bepergian ke luar daerah atau untuk tidak menerima tamu-tamu dari luar daerah. Kemarin dulu, kita ada kunjungan dari Minahasa Selatan, sementara di Manado sudah yang positif corona. Hari ini kita tidak tau bahwa ada pejabat Gorut, mungkin saja ada pejabat Gorut yang terjangkit, karena mereka berangkat ke luar Daerah. Apakah masih menunggu ada yang mati dulu? mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” jelas Lukman.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Indra Yasin, saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp dan via seluler di nomor 0812441XXXX, sampai berita ini diturunkan, tidak ada respon dan jawaban dari Bupati Gorut tersebut. (AFS)