Distan Pohuwato Tak Segan Tindak Tegas Pihak Permainkan Benih Jagung

M’BharGoNews,com (Pohuwato) – Setelah melalui proses verifikasi hasil uji mutu oleh Balai Perbenihan Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Gorontalo. Dinas Pertanian Pohuwato melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Merywati Maku, S.P., M.Si secara simbolis menyerahkan bantuan benih bibit jagung kepada kelompok tani di Tiga titik Kecamatan Kabupaten Pohuwato.
Total keseluruhan penyaluran bibit jagung pada tahap II tersebut sebanyak 109 ton yang dipusatkan di 3 Kecamatan, meliputi Kecamatan Buntulia, Kecamatan Marisa dan Kecamatan Paguat.
Menurut Merywati Maku selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Pohuwato, kegiatan penyaluran bantuan benih jagung tersebut merupakan bagian dari proses keberlanjutan, setelah terlaksananya penyaluran bibit jagung di wilayah barat Pohuwato.
“Bantuan ini dilakukan secara bertahap, karena ini sudah menjadi penyampaian Balai Perbenihan Sertifikasi Benih, harus terlebih dahulu melewati proses hasil uji mutu”, kata Kabid Merywati Maku.
Hal ini, katanya, dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kasus kecurangan proses pengelolaan bibit jagung.
Bahkan Kabid TPH yang dinilai cekatan dan murah senyum ini juga menegaskan kepada para tim penyuluh untuk aktif dan turut serta memberikan pengawasan hingga tahapan akhir pelaksanaan.
“Apabila kita temui kelompok tani lakukan penyimpangan bantuan bibit jagung, kami akan memasukan mereka ke daftar Blacklist, yang nantinya tidak bisa mendapatkan bantuan lagi”, tegasnya.
Sementara itu, menurut Sekretaris Dinas Pertanian Pohuwato Faruk Sanad, S.Sos., M.Si, bahwasanya sikap sinergitas dan tanggung jawab penerima bantuan sangatlah diperlukan, yang nantinya bantuan tersebut mampu memberikan perubahan perekonomian yang signifikan.
“Saya berpesan kepada para petani untuk benar-benar bisa memanfaatkan suplai bantuan dari pemerintah ini, jangan sampai apa yang kita sudah usahakan ini tidak berjalan optimal”, tuturnya.
Faruk berharap, ada komunikasi yang baik antara masyarakat, para tim penyuluh dan Pemerintah Desa. “Jika sewaktu-waktu terjadi kendala atau masalah ini bisa dikomunikasikan, saya kira itu yang harus menjadi perhatian bersama”, ujar Faruk Sanad penuh harap. (Kris/Adv).