Dukung Penertiban Alat Berat Di Lokasi Tambang, Masyarakat Buntulia Desak Pemerintah Dan APH Konsisten Tegakkan Hukum.
Bahir : Jika Tidak Ditertibkan, Kita Hanya Akan Meninggalkan Bencana Bagi Anak Cucu Nanti.
M-BhargoNews, Pohuwato – Beberapa Masyarakat buntulia merespon upaya penertiban alat berat di Areal Pertambangan Hulawa dengan sikap mendukung. Hal ini terungkap dari pernyataan Masyarakat Buntulia, Bahir Asagaf, Thalib Gani dan Yulius Usman yang disampaikan kepada awak media, (29/7/2021).
Bahir Asagaf, mengungkapkan kekhawatirannya terkait aktifitas pertambangan Liar menggunakan alat berat yang sangat merusak lingkungan ” Kami merasakan langsung dampak kerusakan lingkungan ini, lihat saja sungai yg menjadi sumber air bagi masyarakat sekitar sungai, anak anak kami yang dimasa lalu mandi di sungai, sekarang tak lagi bisa menikmati keceriaan itu.” Kata Bahir.
Menurut Bahir, kekayaan alam berupa emas ini akan habis, dan kalau pengambilan kekayaan alam ini dilakukan serampangan, maka suatu hari nanti dikemudian hari, kita hanya akan mewariskan bencana kepada anak cucu kita nanti ” Ucap Bahir dengan nada sedih.
Hal senada di ungkapkan oleh tokoh masyarakat Buntulia, Thalib Gani, dia mengkhawatirkan perusakan hutan yang semakin meluas, selain sudah merusak pipa pipa PDAM yang menjadi kepentingan rakyat banyak, juga mengakibatkan usaha usaha pertanian terganggu ” Rendahnya kwalitas beras hasil produksi sawah sawah di pohuwato juga akibat dari rusaknya kwalitas air akibat aktifitas tambang pohuwato. ”
Yulius Usman, warga buntulia pun memiliki pandangan yang sama, bahwa perusakan lingkungan pada aktifitas tambang di desa hulawa sudah berdampak semakin mengkhawatirkan ” Rumah saya didekat sungai +/- 100 Meter dari sungai, yang setiap hari sedimentasi dari tambang berakibat dasar sungai makin hari makin tinggi, sehingga kalau hujan turun, kami merasa khawatir dan was was jika terjadi banjir bandang.” Kata yulius serius.
Pada akhirnya mereka sepakat untuk mendukung tindakan penertiban alat berat di areal tambang hulawa, ” Demi masa depan anak cucu kita nanti kami minta hukum ditegakkan setegak tegaknya” Ungkap mereka kompak ” Agar kita semua tak hanya akan kita wariskan bencana kepada anak cucu kita ” Tutup mereka serentak. (Dika)