Kejar Target 14 Persen Penurunan Stunting, Penjagub Gorontalo Minta Keterlibatan Camat dan Kades se-Pohuwato

MBharGoNews.com, Pohuwato – Upaya menurunkan angka stunting atau tengkes baru berjalan efektif dan optimal apabila menyasar langsung ke tiap individu hingga ke level pedesaan atau daerah terpencil lain. Melalui gerakan nasional Indonesia bebas stunting 2030, stunting atau tengkes diharapkan bisa menjadi isu nasional agar makin banyak pihak menaruh perhatian terhadap persoalan kesehatan tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, pada saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pohuwato dalam rangka silaturahmi bersama Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Pohuwato, di Gedung Universitas Pohuwato, Sabtu (01/04/2023).
Penjagub Hamka menyebutkan, dari Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan angka stunting atau tengkes di Provinsi Gorontalo tahun 2022 turun di angka 23,8 persen.
Dari angka tersebut, katanya, Kabupaten Pohuwato menjadi yang terendah, yakni di angka 6,4 persen setelah sebelumnya berada pada angka 34,6 persen.
“Keberhasilan ini tentunya berkat kerja keras, kolaborasi, dan sinergitas para Camat, Kepala-kepala Desa, dan kader Tim Penggerak PKK”, kata Hamka.
Secara umum, kata Hamka, angka stunting atau tengkes di Provinsi Gorontalo turun sebesar 5,2 persen dari 29 persen di tahun 2021, menjadi 23,8 persen tahun 2022.
“Masih terdapat selisih sebesar 9,8 persen untuk mencapai target yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar 14 persen pada tahun 2024 mendatang”, ujar Hamka.
Lebih lanjut, Hamka mengemukakan, selisih ini amat membutuhkan pengawasan dari pemerintah kecamatan dan desa masing-masing.
“Strategi kita, tahun ini harus turun 5,8 persen. Sisanya empat persen akan kita keroyok bersama di tahun 2024, agar nantinya bisa mencapai target 14 persen, maka tentu diharapkan adanya keterlibatan dari pemerintah kecamatan dan desa”, harap Hamka yang juga merupakan putra asli daerah Gorontalo ini. (NDj)