Gerindra Akan Tarik Partai Dari Fraksi HANGER DPRD Kabgor Karena Merasa Tak Dihargai
M-bhargonews, Kabgor. Fraksi Hanura-Gerindra di DPRD Kabupaten Gorontalo (kabgor) saat ini mengalami gelombang gejolak diantara anggota fraksinya, fraksi yang masing-masing memiliki satu orang perwakilan dari kedua partai ini sudah terkesan tak dapat lagi dipertahankan, hal ini nampak setelah diadakannya rapat pinhar (pimpinan harian) DPC Gerindra Kabgor yang dihadiri hampir seluruh pinhar DPC Gerindra Kabgor dan Perwakilan dari DPD Gerindra Provinsi Gorontalo yang diwakili oleh Tommy Ishak, Rabu (25/06/2020).
Dalam pembahasan rapat pinhar tersebut, Robin Bilondatu salah satu pinhar DPC Gerindra menyampaikan bahwa hasil keputusan rapat pinhar DPC Gerindra Kabgor tersebut adalah akan menarik diri dari fraksi Hanura-Gerindra karena banyak hal yang dinilai sudah tidak seirama lagi sehingga fraksi ini susah untuk dipertahankan.
Ketua DPC Gerindra Kabgor, Dudy Sugandi Daud ketika dihubungi via celuler, kamis (25/06/2020) menyatakan bahwa benar Gerindra akan menarik diri dari fraksi Hanura-Gerindra karena hasil rapat dengan seluruh pinhar DPC maupun perwakilan dari DPD Gerindra Provinsi yang di wakili oleh sekertaris DPD Tommy Ishak sepakat agar Gerindra keluar dari fraksi tersebut.
“memang hari ini kita bikin pertemuan malam ini, hampir semua pinhar hadir dan untuk provinsi diwakili oleh sekertaris provinsi pak Tommy Ishak, memang saya memintakan pendapat seluruh pinhar tentang segala sesuatu yang terjadi pada saudara Anton (anggota DPRD Kabgor. red), minta klarifikasi terhadap dia (Anton. red) dan hampir seluruh pinhar itu memutuskan kita harus menarik dari diri fraksi Hanger (Hanura-Gerindra. red)”
Masih menurut Dudy, walaupun ada peraturan pemerintah yang mengatur tentang fraksi namun ada hak partai untuk memutuskan itu.
“memang secara aturan PP (Peraturan Pemerintah) 12, dua tahun setengah tapi kami punya hak partai untuk menarik itu, dalam waktu satu dua hari kedepan kami akan menyurat ke Sekertariat Dewan namun sebelumnya kami akan koordinasikan kepada DPD Gerindra”. ujar Dudy
Ketika ditanya alasan dari Gerindra keluar dari fraksi? Dudi menyampaikan bahwa sebelumnya memang ada kesepakatan yang kita buat didalam salah satunya adalah bahwa setiap keputusan fraksi minimal diajak ngomong teman-teman kami di Gerindra saudara Anton tapi seiring waktu berjalan itu tidak pernah terjadi bahkan selalu Anton tidak pernah dilibatkan dalam kepanitian di DPRD seperti contoh pansus untuk covid tidak dilibatkan, kemudian untuk panja Wakil Bupati tidak pernah masukkan juga kemudian LKPJ juga tidak dilibatkan, jadi memang hampir semua kepanitian di DPRD itu saudara Anton tidak pernaj diajak kesitu, sebenarnya kita punya peran disitu kalau bukan Gerindra tidak ada fraksi ternyata dilapangan tidak seperti itu.
Dudy juga membantah adanya desas desus Gerindra keluar dari fraksi karena persoalan perdis (perjalanan dinas) yang membuat aleg Gerindra marah dan tersinggun.
“bahwa desas desus karena cuma masalah perdis sampai saudara Anton agak sedikit tersinggung dan marah ternyata dijelaskan di pinhar bahwa itu tidak seperti itu karena merasa tidak dilibatkan, tidak diajak disitu jadi saudara Anton sedikit protes namun protes itu tidak diindahkan oleh ketua fraksi”
Mulai besok kami akan buat komunikasi dengan beberapa partai yang menginginkan Gerindra untuk bisa bergabung dengan mereka jadi kita akan coba komunikasikan dengan pimpinan partai lain. Jadi memang kita sudah antisipasi dari awal konsekwensi terburuk Gerindra tidak ada fraksi dan kita akan berusaha masuk ke fraksi yang lain walaupun tidak dapat apa-apa. pungkas Dudy. (AFS)