Isolasi Mandiri Jadi Kebijakan Alternatif Untuk Desa Bua
Pandemi Corona atau Covid-19 ternyata sudah sangat merasuki respon negatif masyarakat Gorontalo.
M-BhargoNews, (Limboto), — Dalam mencegah penyebaran Covid-19 berbagai inisiatif dilakukan oleh pemerintah baik pusat dan pemerintah daerah provinsi/kabupaten hingga ke tingkat desa. Beberapa Desa berinisiatif melakukan kegiatan isolasi mandiri terhadap Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19 yang masuk ke wilayah tersebut.
Nelson Pomalingo yang diklarifikasi Kamis(04/06) usai rapat terkait penanganan covid 19 di Desa Bua yang digelar di ruang Madani menuturkan akan diberlakukannya isolasi mandiri khususnya bagi warga Desa Bua yang terindikasi covid-19, guna untuk menyelamatkan mereka dari pandemi dan juga krisis ekonomi dari awal hingga pertengahan tahun ini.
Bupati pun mengatakan “Langkah-langkah kita berikan yang pertama menyelamatkan mereka. Karena itu di rapid test semuanya. Yang kedua dibuat peta di mana yang kesana kemari. kemudian yang ketiga mereka di berikan bantuan sosial. Jadi kalau ada yang sudah diisolasi maka keluarganya di bantu. jangan kasihan dia di solasi ini mau makan apa.” Terangnya blak-blakan saat diklarifikasi langsung oleh para awak media.
Bupati menerangkan akan di terapkannya pendataan dan upaya dalam memperketat pengamanan di kawasan tersebut. Bupati pun menugaskan pihak Polri, TNI dan aparat desa terkait, demi memperketat peraturan tersebut.
“Isolasi pemula. Bukan berarti mereka tidak bisa keluar masuk. Tapi di perketat lagi tujuan kemana siapa yang masuk, jadi jika terjadi penularan kita bisa tau data. Nah kalau kita lockdown berarti kebutuhan mereka harus kita penuhi semua. Karena itu masih boleh keluar masuk tapi di jaga ketat oleh TNI Polri atau aparat yang ada di desa”. terangnya.
Disamping di berlakukannya metode pembatasan tersebut, Nelson pun memberikan kebijakan yaitu berupa bantuan agar pihak masyarakat dan keluarga yang terindikasi covid 19 tersebut mendapat penanganan dan juga keringanan dalam mencukupi kebutuhan mereka.
“Tadi juga saya sudah meminta di PLH kepala desanya. supaya kebijakan yang ada segera di lakukan. Kalau bantuan itu pertama kebersihan, penyemprotan cairan disinfektan, bantuan vitamin imunisasi dan bantuan sosial seperti sembako bagi yang diisolasi mandiri.” pinta Nelson.
Lebih lanjut Nelson menyebutkan, misalnya ada orang tuanya yang di karantina, bagaimana anak-anak nya, maka itu dibantu. Dan pihaknya juga rela menyediakan fasilitas kepada pasien yang di karantina berupa sarana hiburan agar meminimalisir tingkat ke khawatiran mereka yang terdampak buruk wabah tersebut
“Itulah kewajiban kita untuk melakukan sosialisasi dan pendekatan. Sama juga dengan di Pentadio kan. Intinya ini kesadaran. Ingat… Corona ini tidak pilih bulu dan sudah terbukti ada yang meninggal sehingga kesadaran itu tumbuh dengan sendirinya cuma memang mungkin stigma itu yang musti di rubah.” jelasnya.
Orang yang sudah rapid tes, tambah Nelson, misalnya baru positif sudah takut dan di takuti, termasuk kehidupan mereka jadi susah.
“Saya minta di mes dikasih bagus bahkan sekarang sudah di kasih televisi kasih buku makanannya bagus. Sehingga mereka jangan stres disini, justru menambah imunisasi mereka makin rendah.” tandas Nelson.
Reporter: Reggy Astuty
Editor: SD