Percepatan Tanam Padi Sawah di Pohuwato Terus Diupayakan
MBharGoNews.com, Pohuwato – Menghadapi musim tanam padi pada bulan November sampai dengan Desember 2021, beragam upaya terus dilakukan petani untuk percepatan tanam di Kabupaten Pohuwato.
Berdasarkan pada hasil musyawarah hambur tanam padi tingkat Kecamatan Duhiada’a, sudah disepakati bahwa untuk jadwal hambur yakni tanggal 5 November sampai dengan 20 November.
Untuk itu, para petani di Kecamatan Duhiada’a bersama BPP dan Dinas Pertanian Pohuwato menggelar rapat pemufakatan untuk jadwal hambur tanam padi musim tanam padi sawah, bertempat di Kantor Desa Padengo Kecamatan Duhiada’a, Selasa (02/11/2021).
Hadir dalam pertemuan tersebut, Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga, Kadis Pertanian Kamri Alwi, Camat Duhiada’a Ibrahim Kiraman, unsur BPTP Provinsi Gorontalo, Kepala Desa Padengo, Danposek, Danposramil, perwakilan pengurus kelompok tani padi sawah, P3A, Korwil BPP, Penyuluh Pertanian se-Kecamatan Duhiada’a.
Hi Umar Etango, S.Sos selaku Panitia Penyelenggara menyampaikan bahwa batas pembukaan air pada musim hambur kali ini, dimulai tanggal 5 November kemudian penutupan air berlaku pada saat sebelum panen, di perkirakan sekitar bulan Februari itu untuk penutupan air ke saluran-saluran.
“Hal ini di lakukan agar supaya jadwal hambur itu bisa dilaksanakan sekalian ataupun serentak, dengan maksud tidak ada yang duluan dan tidak ada juga yang belakangan, karena peningkatan produksi itu ditentukan oleh hambur secara bersama-sama, termasuk yang kita bahas sekarang terkait hal-hal yang juga dan harus kita antisipasi yaitu ketersediaan alat-alat pertanian, dan itu harus ada,” kata Umar.
Di Dinas Pertanian sendiri, menurut Umar Etango, ada beberapa alat pertanian yang cukup untuk diberikan kepada kelompok-kelompok tani seperti traktor pangan, kemudian alat panen. “Dan itu barangkali sudah memadai untuk kita, tinggal hal-hal apa yang harus kita benahi seperti halnya pembiayaan,” ujar Umar.
Di pembiayaan sendiri, kata Umar Etango, pihaknya sudah berusaha ke petani untuk lebih di dekatkan pada pembiayaan murah seperti biaya bantuan yang bukan bantuan yang dikembalikan.
“Akan tetapi, melalui pinjaman dengan bunga yang rendah seperti KUR yang ada saat ini, dan itu yang sudah diserap oleh beberapa petani yang ada di Kecamatan Duhiada’a,” jelasnya.
Selain itu, untuk luasan lahan sendiri, menurut Umar Etango, di kecamatan Duhiada’a itu kurang lebih ada seribu hektare sawah potensi, yang sebagiannya belum terolah secara maksimal dan optimal.
Umar Etango yang juga merupakan Ketua Asbenindo ini menyebutkan untuk budidaya, ada varietas unggul di Kabupaten Pohuwato khususnya di Kecamatan Duhiada’a varietas mekongga, IR 64, kemudian ada beberapa varietas baru yaitu varietas Banyuasin, Cakra buana dan nutri zinc.
“Dan ini adalah varietas-varietas unggul yang cukup sesuai dengan lokasi kita dan keberadaan wilayah kita dan tidak pula harus beradaptasi karena dia sudah bisa beradaptasi sendiri,” ujar Umar Etango tegas.
Terakhir, Umar Etango yang juga petani penangkar benih ini berharap kepada instansi terkait dalam hal ini Dinas Pertanian Pohuwato agar dapat memproteksi varietas-varietas yang di datangkan dari luar Daerah.
“Yang menurut kami dan sesuai dengan teknis pertanian, benih ini tidak berkesesuaian iklim, apalagi curah hujan di sini (Pohuwato),” ujarnya penuh harap.
Selaku pemerintah daerah, Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga pun menyambut baik dan turut mengukuhkan acara rapat hambur tersebut dengan beberapa kesepakatan. Berdasarkan hasil rapat dan lewat hasil musyawarah ditetapkan.
Pertama, untuk waktu penghamburan itu ditetapkan tanggal 5 November sampai dengan tanggal 20 November 2021.
Kedua, jika sistem tanam benih langsung, maka waktu penanamannya 7 hari setelah waktu penghamburan, berdasarkan jalur irigasi varietas Cakra buana, inpari, Banyuasin, lipoma.
Dan ketiga untuk buka air mulai tanggal 3 November 2021, dan untuk penutupan pintu air tanggal 19 Februari 2022.
“Dan terakhir yang keempat, kerjasama bakti saluran irigasi, mulai tanggal 3 November 2021,” pungkasnya. (Kris)