Sekom HMI Unistik : Kedatangan TKA di Gorut, Bertentangan Dengan Tujuan Dibentuknya Gorut
M-Bhargonews, Gorontalo. Rencana Pemerintah mendatangkan lagi Tenaga Kerja Asing dari Tiongkok 227 dan tenaga kerja luar daerah 600 semata karena alasan investasi, sangat sulit diterima Oleh masyarakat Gorontalo Utara.
Sebab menurut Mahasiswa Hukum yang juga Sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Unistik Suprianto Nuna sapaan akrapnya Arif, bahwa hal ini bertolak belakang dengan tujuan dari pada dibentuknya Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2007.
“Gorut dibentuk semata mata mensejatrekan rakyat gorut itu sendiri. Dengan bermodalkan Sumber Daya Alam yang begitu kaya raya. Diharapkan semua itu bisah dikelola oleh seluruh masyarakat gorut, tentunya dengan ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Dan saya yakin dan percaya bahwa SDM masyarakat Gorut mampu untuk mengelola semu itu, namun sangat disayangkan hal ini tida seperti apa yang diharapkan oleh parah pejuang pembentukan Kabupaten Gorut,”Ujar Arif
Lebih lanjut Arif menjelaskan. Ingat, waktu itu Kamis 26 April 2007 hari yang di tunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat gorut yakni peresmian Kabupaten Gorontalo Utara. Dimana saat itu seluruh masyarakat dan pejuang pembentukan kabupaten Gorut bersujud serta berlinangan air mata kebahagiaan dalam menyembut kemenangan.
“Saya ingat betul saat itu dilapangan Aroma yang saat ini sudah dibangun Masjid Agung. Bapak Thariq Modanggu yang hari ini sementara menjabat sebagai Wakil Bupati Gorut. Saat itu beliau bersujud syukur saat setelah diresmikan Kabupaten Gorut dan di ikuti oleh seluruh masyarakat Gorut,” ucap Arief
Para pejuang yang saat ini duduk di Eksekutif dan Legislaif kata Arif, jangan pernah Khianati masyarakat gorut. Menurutnya tidak ada alasan untuk menerima TKA yang begitu banyak di Gorontalo Utara.
“Apa bila alasan untuk bekerja di PLTU Tomilito, maka hal yang tidak mungkin sebanyak itu. Kalau pun membutuhkan pekerja yang memiliki keahlian teknis pun tidak mungkin sebanyak itu,”Jelasnya.
Perlu di ingat lanjut Arif, bahwa ketika kemudian Pemerintah Gorut tidak ada tindakan untuk menolak TKA maka kami (Rakyat) sendiri yang akan menolak dengan cara kami sendiri.
“Ketika Pemda gorut hanya diam terkait hal ini, maka kami akan melakukan penolakan terhadap mereka TKA dengan cara kami sendiri,” tegas Arif.(AFS)