Bantu Petani, RH: Saya Tidak Lagi Cari Popularitas.
M-BhargoNews, (Limboto), — Gubernur Gorontalo, Drs. H. Rusli Habibie, M.AP., didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat A. W. Pomalingo, S.Hut, MH. menyerahkan secara langsung Bibit padi dan bibit jagung Kepada petani di Desa Tunggulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Goqrontalo. Kamis, (16/04/2020)
Kepada para Petani sawah dan ladang Desa Tunggulo, Gubenur meminta untuk tetap semangat dalam menanam padi dan jagung, walaupun dalam situasi pandamik covid-19, dengan semangat dan mematuhi anjuran pemerintah, karena kebutuhan pangan beras bagi masyrakat Gorontalo sangat penting.
“Untuk menghadapi virus corona ini kita perlu waspada berikhtiar berdoa, rajin cuci tangan ikuti semua anjuran pemerintah, jaga jarak, selalu pakai masker tapi tetap kita berfungsi sebagai petani dan lain-lain.” kata Rusli Habibie dalam sambutannya.
Lanjut RH, Corona tidak akan menghalangi aktifitas kita selama kita mengikuti mengikuti portokoler kesehatan atau anjuran pemerintah, seperri menjaga kebersihan, rajin cuci tangan, kalau berdahak kita harus tutup dengan tangan agar percikannya tidak ketempat-tempat lain, cukup tidur, istrahat yang banyak, makan makanan yang bergizi tidak harus mahal, tidak merokok, tidak minum-minuman keras.
“Jangan karena takut corona kita tidak lagi beraktifitas, seperti, tanam padi, bajak sawah dan potong padi untuk panen, kemudian apa yang kita makan.” terang RH.
RH menjelaskan bahwa sektor pertanian harus menjadi perhatian pemerintah sehingga sektor pertanian bisa terus berproduksi di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Dengan demikian, kebutuhan pangan masyarakat Gorontalo bisa terus terpenuhi.
“Tadi saya dari Dolog, disana ada stok beras 1.700 ton yang bagus dan menurut catatan kami itu sampai bulan desember ditambah dengan hasil panen dari para petani yang ada di provinsi Gorontalo termasuk petani Desa Tunggulo. Dan Kami berharap berasnya ditahan, karena kami butuh beras yang banyak.” ujarnya.
Disamping itu juga, kata RH, bahwa pemerintah provinsi (Pemprov.) Gorontalo, sudah mengusulkan ke pemerintah pusat dan sudah tanda tangan untuk melaksanakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) seperti yang terjadi di Jakarta dan daerah-daerah wilayah indonesia, karena dampak covid-19 banyak yang dirumah, seperti tukang bentor tidak bisa mencari, sopir-sopir, tukang gunting, tukang jahit, toko-toko, warung. Dan anggarannya sudah disiapkan.
“Kemarin untuk Kabupaten/Kota dari Baznas Provinsi kami sudah serahkan 15 M, untuk membeli paket sembako pada masyarakat yang akan dirumahkan.” ungkapnya.
Ditambahkanya lagi, pembagian 300 makanan yang dimasak langsung oleh pemerintah dan juga polisi kepada masyarakat umum, serta pembagian 1000 paket sembako serta masih banyak lagi paket sembako yang akan di salurkan pada masyarakat yang masih bertahan hidup.
“Inilah tanggung jawab saya sebagai gubernur untuk masyarakat Gorontalo, tidak lagi cari popularitas lagi saya, buat apa, karena saya gubetnur sudah dua periode, tidak mungkin saya tiga periode lagi, ini wujud tanggung jawab saya sebagai gubernur untuk melindungi dan menjaga masyarakat Gorontalo yang saya cintai sampai kapanpun.” tegas RH.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat A. W. Pomalingo, S.Hut, MH. mengatakan bahwa dapak covid-19 berpengaruh pada produktifitas petani. Hal ini sudah menjadi perhatian pemerintah provinsi Gorontalo yang begitu antusias membantu dan memberikan semangat pada petani khususnya petani Kabupaten Gorontalo, untuk tidak berhenti menanam padi sebagai kebutuhan masyarakat.
“sebagai kadis pertanian, saya pasti akan memacu kegiatan ini, agar supaya petani kita tetep berproduksi, memang di kondisi sekarang ini, petanii jangan berhenti, kalau berhenti otomatis produksi kita akan turun, dilain pihak masyarakat kita sangat membutuhkan hasil pertanian ini.” ucapnya.
Rahmat berharap pada masyarakat petani untuk mematuhi anjuran pemerinrah melalui protokoler kesehatan dengan rajin cuci tangan, pakai masker dan yang paling utama jaga kesehatan.insyaallah dengan bekerja berpanas panasan dapat menjaga imun dan daya tahan kekebalan tubuh, sebab covid-19 ini tidak tahan panas.
“Kita doakan petani kita tetap sehat dan selalu memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan produksi pangan kita, sebab petani sehat produksi pangan naik dan tetap terjaga.” tandasnya.
Selain penyerahan bibit, para petani jagung maupun padi dihimbau untuk ikut asuransi dengan harga yang bersubsidi, kecuali yang tidak bersubsidi adalah petani jagung. 1 Hektar 400 ribu, kalau gagal pemerintah akan bayar 10 juta. Dan untuk sawah 36 ribu satu Hektar kalau gagal dibayar 6 juta. (SD)