Uncategorized

Lailatul Qad’r Malam bagi Para Pendosa Oleh : Dr Muhammad Tahir A, M, TH, i

Jika Malam-Malam Selain Malam Al-Qadr itu Adalah Malam Bagi Para Kekasih, Auliyah Allah Swt, Maka Malam Al-qadr Adalah Malam Yang Khusus Buat Para Ahli Maksiat, Para Pendosa.

M-BhargoNews. Com – Jika malam-malam selain malam al-Qadr itu adalah malam bagi para kekasih, auliyah Allah swt, maka malam al-qadr adalah malam yang khusus buat para ahli maksiat, para pendosa. Itulah malam buat para hamba-Nya yang banyak melakukan dosa, namun ia datang untuk meminta ampun pada Allah swt karena menyadari kesalahannya selama hidupnya.

Hari ke-10 terakhir dari Bulan Ramadhan adalah puncak dari seluruh peribadatan di Bulan Ramadhan. Seharusnya meluangkan waktu lebih banyak pada 10 terakhir Bulan Ramadhan dengan harapan kita mendapatkan malam lailatul qadr.

Relakah kita menghabiskan waktu berpuasa, namun belum mendapatkan lailatul qadr? semangatkah kita beribadah, namun belum memperoleh lailatul qadr? Apakah ibadah memiliki makna tanpa mendapatkan lailatul qadr?
Lailatul Qadr adalah malam ketentuan hidup-mati, sedih-bahagia, panjang-pendeknya umur dan segala persoalan hidup manusia ditentukan pada malam ketentuan (lailatul qadr). Maka mintalah agar Allah merubah takdir kita yang buruk menjadi lebih baik. Lailatul qadr adalah malam kemuliaan, keagungan.

Oleh karena malam itu al-Qur’an yang mulia diturunkan, malam itu al-Qur’an turun kepada yang mulia yakni Nabi Muhammad al-musthafa, dan kemuliaan pada malam itupun diberikan kepada para pendosa. Para pendosa mengisi malam al-qadr dengan perbanyak melakukan ibadah. Lailatul qadr adalah malam yang sempit sebab ribuah malaikat turun di muka bumi atas izin tuhan-Nya, para malaikat rindu dengan para ahli ibadah di bumi, sebab ada dua ibadah yang dilakukan penduduk bumi, sementara mereka tidak pernah dilakukan di alam langit, di alam para malaikat.

Ibadah apa gerangan yang menyebabkan para malaikat rindu ingin turun ke bumi? Pertama, hanya di bumi orang-orang kaya memberikan atau berbagi kepada orang-orang dhu’afa (kaum fuqaraa dan masaakiin); kedua, hanya di bumi para malaikat mendengar tangisan, rintihan, istighfar para pendosa, ahli maksiat yang menyadari dosa-dosanya. Dua amalan ini tidak pernah didapatkan oleh para malaikat di langit. Pendapat tersebut didasarkan pada penafsiran ulama tafsir tentang ayat tanazzalul malaaikat wa al-ruh fiihaa bi idzni rabbihiim min kulli amr (al-Qadr/97:4).

Oleh karena itu, sekiranya ingin mendapatkan Lailatul qadr maka carilah dengan melakukan dua amalan yang disebutkan di atas. Pertama, lakukan ibadah sosial. Dengan cara apa? Mengunjungi panti asuhan, mengunjungi orang yang sakit di Rumah sakit, menyantuni faqir miskin, mendatangi orang yang tidur di atas becaknya tanpa bantal atau mereka yang alas tidurnya dengan koran dibawah kolom jembatan. Kedua, ibadah individual. Bagaimana bentuk amalnya? Ada banyak amalan, di antaranya membaca surah al-Qadr 1000x atau semampunya saja, perbanyak istighfar 70x atau sebanyak mungkin, senantiasa berdoa agar diampuni dosa-dosanya.

Usahakan untuk malam-malam ganjil yakni malam ke-19, 21, 23 untuk tidak tidur semalaman, bagi yang meyakini malam ke-25, 27 juga demikian. Isilah malam-malam itu dengan menahan diri untuk tidak tidur tujuannya untuk lakukan berbagai macam ibadah di malam-malam tersebut.

Bisa juga melakukan dua jenis amalan tersebut di atas, melakukan ibadah sosial dan ibadah individual sekaligus. Dengan melalui handphone, kita bisa mengirim uang kepada orang yang membutuhkan bantuan. Lalu setelah itu, kita mengisinya dengan ibadah individual.

Lailatul qadr hanya dapat ditemukan dengan kerendahan hati, lailatul qadr tak ditemukan dengan kesombongan, keangkuhan di hadapan-Nya. Orang yang paling saleh adalah orang yang merasa diri paling hina dihadapan-Nya, orang yang paling berdosa adalah orang yang merasa diri paling saleh. Semakin merasa hina di hadapan-Nya, semakin saleh, mulia orang tersebut, semakin merasa paling saleh, paling mulia, paling benar di hadapan Allah, semakin hina, pendosa orang tersebut.

Mari temukan Lailatul qadr dengan berbagi kepada sesama manusia dan memperbanyak istighfar di hadapan Allah swt, pengakuan akan dosa-dosa kita adalah kunci utama untuk mendapat lailatul qadr.

Yang paling ditekankan untuk malam-malam tersebut, usahakan dengan cara apapun, atau dengan kemampuan apapun yang kita miliki agar memasukkan rasa kebahagiaan kepada orang-orang di sekitar Anda.

Wallahu a’lam bisshawaab.(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button