DAERAHKAB. GORONTALO

Rapat Apel Kerja, Bupati Nelson: Kita Akan Lakukan Kehidupan Baru Ditengah Pandemi Covid-19

Nelson: Marilah Merubah Perilaku Bersama Dengan Penerapan Protokol Kesehatan Yang Menjadi Metode Paling Dianjurkan Untuk Menghadapi Covid-19.

M-BhargoNews, (Limboto), — Sebagaimana biasanya kita melaksanakan apel awal kerja setelah libur lebaran Idul Fitri 1441 H, banyak perubahan yang terjadi akibat pandemi Covid-19 di tengah masyarakat. karena itu Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan membuat kehidupan normal baru. Jadi normal tidak melalui apel sebagaimana biasa, tapi lewat virtual Video Conference dan apelnya berjenjang yang dimulai dari OPD.

Hal ini disampaikan Bupati Nelson Pomalingo, usai Apel Kerja Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, melalui Video Conference, di Ruang Rapat Upango Badan Keuangan Kabupaten Gorntalo, bersama OPD dari Kantor masing-masing, Selasa, (26’05/2020).

“Hari ini tidak sekedar apel tapi ini juga halal bilhalal atau silaturahim karena kemarin OPD tidak datang ke saya. Dan setelah ini juga Forkompinda saya akan halal bilhalal.” ujar Nelson.

Hari Raya Lebaran atau Idul Fitri tahun ini, lanjut Nelson, dipastikan masih dalam situasi tidak normal karena wabah Covid-19 masih ada, belum hilang dari negara kita khususnya Gorontalo. Artinya kita dalam merayakan lebaran masih tetap harus menjaga protokol kesehatan penanggulangan Covid-19.

“Memaafkan itu bukan harus bersalaman atau cipika cipiki, memaafkan itu dari hati itu harus terus kita kembangkan. Insya allah dengan saling memaafkan kita punya energi baru, karena ingat kalau ada kesalahan itu beban buat dirinya, kalau dia punya beban dia tidak bisa bekerja dengan baik, kecuali orang yang sudah tidak memiliki hati.” terang Nelson.

Menurut Nelson, mengenai Covid-19, kita tetap terus melakukan langkah-langkah dengan menanggulangi penyebaran virus corona. Pihaknya sudah merancang bagaimana kehidupan baru yaitu dengan berdamai dengan covid-19. Dalam arti anda disana kita disini, ini membuat kita kuat, jadi bukan berarti kita panik karena dengan kehidupan baru kalau pakai masker itu kehidupan normal, kalau tidak pakai masker dan tidak jaga jarak berarti itu tidak normal, begitu juga dengan berkerumun.

“Inilah kehidupan yang akan terus kita lakukan, kalau banyak sampah tidak normal, jadi orang banyak sampah itu orang tidak normal, kalau orang tudak normal itu kan paling tinggi dia gila, lihat saja orang gila sampah dibiarkan, jadi kalau ada orang pikirannya jernih kemudian ada sampah berarti dia tidak normal.” jelas Nelson.

Lebih lanjut jelasnya, kehidupan normal merupakan kehidupan yang akan dijalankan seperti biasa ditambah dengan protokoler kesehatan. New normal itu adalah kehidupan normal kita bukan berarti pemerintah membiarkan, tapi membuat pertahanan diri, sehingga kemungkinan PSBB misalnya tidak dilanjutkan.

“Kita akan menata dan mengaturnya, baik shalat di mesjid, sekolah dan juga pasar, Oleh sebab itu, perubahan perilaku dalam kehiduoan baru menjadi kunci optimisme dalam menghadapi Covid-19 ini.” jelasnya.

Nelson berharap agar ada kesadaran bersama-sama dalam masa-masa krisis kesehatan seperti yang sedang dialami Indonesia dan beberapa negara di dunia termasuk di Gorontalo. “Marilah kita gotong royong untuk merubah perilaku bersama dengan penerapan protokol kesehatan yang menjadi metode paling dianjurkan untuk menghadapi Covid-19.” tandasnya.**(SD)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button