Robin Selaku Pinhar DPD Gerindra Kabgor Sesalkan Langkah Ketua DPD Gerindra Kabgor Terkait Fraksi Hanura-Gerindra
Robin : kami berusaha para kader untuk konsisten karena ini ini partai ini partai besar di pantau di oleh public, bagaimana jadinya hari ini bicara A, besoknya B, kemudian esoknya lagi C
M-Bhargonews, Kabgor. Bantahan berita terkait akan bubarnya fraksi Hanger (Hanura-Gerindra) di salah satu media online, mendapat tanggapan dari salah satu pinhar (pimpinan harian) DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Gerindra Kabupaten Gorontalo, Robin Bilondatu.
Robin ketika dihubungi media ini, selasa (30/06/2020) menyampaiakan bahwa sebenarnya kehendak untuk pisah itu berangkat dari keluhan saudara Anton di DPRD dia sebagai bagian dari Fraksi sehingga oleh partai direspon dengan menggelar rapat internal pinhar dan dalam rapat internal disitu blak-blakan saudara Anton menceritakan apa yang terjadi pada dirinya sehingga menjadi satu keprihatinan dari seluruh anggota anggota Partai dan pada saat itu seluruh peserta rapat agak kecewa sehingga muncul usulan dari teman-teman untuk kiranya dipertimbangkan kembali agar berpisah dari dari fraksi dan kita keluar dari fraksi walaupun PP (Peraturan Pemerintah) No 12 itu mengatur tentang fraksi selama 2,5 tahun tetapi partai juga memiliki hak disitu.
Sehingga pada saat Ketua Dudi bertemu dengan Ketua DPR dan Saudara Suwandi Musa maka kami juga patut bertanya loh kenapa tidak melibatkan Partai hanya dia sendiri ini partaikan keputusannya kolektif dong, tidak ada personil begitu minimal didampingi sekertaris, ujar Robin
“Hari ini kami sebagai kader partai bertanya apa yang terjadi, apa ini ada kaitanya dengan pengisian wabup untuk mengamankan fraksi? kami curiga di situ keputusan ini hanya diambil oleh ketua, seharusnya jika ingin bertahan maka digelar kembali pertemuan dengan pinhar diputuskan bersama jangan hanya hanya diwakili oleh ketua begini keabsahannya wajib dipertanyakan”, ujarnya
Saya curiganya disitu bahwa ada kepentingan pengisian wabup, sebab pengisian Wabup itu delegasi perhitungannya adalah delegasi Fraksi atau Partai, jika fraksi bubar maka tentunya akan menggantung satu.
Ketika ditanya langkah dari teman-teman separtai terkait masalah ini? Robin kemudian menjelaskan bahwa dia sudah menghubungi teman-teman pinhar dan mereka juga cukup kaget dan kecewa.
“saya tadi barusan nelpon teman-teman di pinhar, mereka juga kaget dan mereka juga merasa kecewa sebab ditekan oleh publik, kok jadi bgni, sepertinya partai Gerindra ini tidak ada harga diri, tidak konsisten, sehingga kami sebagai kader partai, berusaha untuk segera ketua menggelar pertemuan membahas persoalan ini” ujar Robin
Masih menurut Robin, saya sendiri hanya menyahuti keluhan dari saudara Anton, dan ketua juga waktu itu sangat respon, bahkan ada informasi-infirmasi yang membuat dia kecewa juga dengan beberapa poin kesepakatan di statement awalnya dia, poin kesepakatan yang dibuat tidak terpenuhi, sehingga itu menjadi akumulasi dari kekecewaan partai, tapi kok aneh tiba-tiba saja ada pernyataan atau statement begini, saya hanya berasumsi bahwa ini hanya statement biasa dan tidak menjadi keputusan partai, kami berusaha para kader untuk konsisten karena ini ini partai ini partai besar di pantau di oleh public, bagaimana jadinya hari ini bicara A, besoknya B, kemudian esoknya lagi C, tutup Robin.
Ketua DPD Gerindra Kabgor Dudy Suganda Daud ketika dikonfirmasi menyampaikan bahwa memang keputusan pinhar kita keluar dari fraksi tapi diatas saya masih jenjang struktural saya harus minta izin dengan ketua Elnino provinsi harus soawan minta pendapat, saran dan saran itu beliau sampaikan bahwa minta dulu klarifikasi ke mereka, win win solusion dengan hanura dan saya kebetulan mendatangi DPRD dan saya ketemu dengan ketua DPRD Pak Syam jadi memang prosesnya ini untuk keluar tidak semudah yang kita banyangkan dan saya dipertemukan saya dengan hanura diruangan DPRD kita berbicara lebar kita mencari disitu apa yang membuat fraksi ini tidak penah aman, itu kelihatannya dari kedua belah pihak pak Suwandi dan pak Anton yang notabene miskomunikasi antara mereka berdua, jadi kalau umpanya sesuatu yang bisa diambil apa yang bisa dicari solusi terbaik yah udah gima kalau kita sepakati dulu dengan apa adanya dengan poin-poin penting yang harus mereka ikuti di fraksi, untuk keluar oke tapi kita masih diberika kesempatan torang mau lihat dulu kedepan bagaimana ini fraksi inikan jatuhnya hanya kepersoalan pribadi masing-masing bukan ke partai.
Kita konfrontasi kita pertemukan mereka berdua ternyata semuanya dengar disitu, itu yang diingikan oleh gerindra agar segala sesuatu dibicarakan dengan dua partai antara Gerindra dengan Hanura nanti dimediasi oleh Ketua DPR, akhirnya kita sepakati kita berikan mereka seluas-luasnya ruang kepada anggota fraksi Anton dan Suwandi saling melengkapi kekurangan masing-masing.
Masih menurut Dudy bahwa kekecewaan Robin wajar-wajar saja dia kecewa, sekarang posisinya keputusan pinhar tapi saya harus minimal konsultasi ke ketua Gerindra dan Ketua Gerindra ke DPP.
Salah besar inikan kesepakatan belum kita buat inikan muncul kan saya belum menandatangani apa-apa statmen sayakan belum keluar cuma memang masih tetap seperti semula dan saya masih harus laporkan keatas, itukan cuma kesepakatan kemarin kesepakatan kemarin itu Gerindra Hanura tetap utuh tapi ini saya harus laporkan keatas juga jadi bukan berarti ini sudah selesai disini masalahnya, inikan cuma kesepakatan sebagai sesama partai politik yang menjaga etika kita ketemu secara kekeluargaan.
“maunya Robin langsung memberikan surat, keluar? Tidak seperti itu, kita ada mekanisme didalam” ujar Dudy
Ketika ditanya alasan awal keninginan keluarnya Gerindra dari fraksi karena adanya ketidak sepahaman dan tidak dilibatkan pada kepanitiaan dalam DPRD, Dudy menyampaikan itu miskomunikasi antara aleg Suwandi dengan aleg Anton jadi kita disitu mencari titik temu dimana miskomunikasi dari mereka berdua dan upaya dari ketua DPRD siap untuk membadani persoalan mereka berdua.
Terkait tudingan pengisian Wabub, Dudy membantah dan menyampaikan itu sangat jauh tidak ada pemikiran kesana, kemarinpun tidak pernah menyinggung sedikitpun tentang pemilihan wakil bupati, ini yang saya sesalkan saudara Robin itu pernyataan pribadi, saya dan teman-teman Hanura tidak pernah sekalipun membicaran persoalan wakil bupati, saya hanya fokus masalah interen masalah Hanura dan Gerindra, pungkas Dudy. (AFS)