Warga Binaan Lapas Kelas IIA Gorontalo Ikuti Pendidikan Pengentasan Buta Aksara

MBharGoNews.com, Gorontalo – Disela-sela perayaan Natal dan Tahun Baru 2021, selain kegiatan pemberian remisi khusus Natal tahun 2021, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo juga melaksanakan program pembinaan bagi Warga Binaan.
Terlihat Plh. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kasdin Lato,SH melakukan pemantauan langsung yang didampingi Kepala regu pengamanan Saiful Hasan melihat langsung aktivitas proses kegiatan belajar mengajar pendidikan keaksaraan dasar (Pengentasan Buta aksara) yang diikuti sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai peserta didik.
Dalam keterangannya Kasdin mengapresiasi program pembinaan di Lapas Kelas IIA Gorontalo khususnya dalam mendukung system pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar.
Menurutnya, ini adalah sebuah terobosan yang dilakukan jajaran petugas Lapas dalam mengembangkan program kegiatan pembinaan bagi WBP khususnya yang masih buta aksara, dan dalam konteks ini sesuai amanat UU warga binaan berhak mendapatkan fasilitas pendidikan sekalipun di dalam Lapas.
“Saya berharap agar program pembinaan ini dapat terus berkesinambungan dan menjadikan warga binaan yang buta aksara menjadi melek dapat membaca dan menulis, sehingga ketika bebas kelak memiliki bekal dalam kehidupan di tengah tengah masyarakat nanti.“ tuturnya.
“berdasarkan catatan saya secara resmi system pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar ini sudah dimulai sejak hari tanggal (06/12/2021) dengan jumlah siswa yang secara resmi kami akomodir sebanyak 21 siswa seluruhnya adalah WBP yang buta aksara untuk tahap awal ini, dan semoga kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan target pembelajaran yaitu 120 Jam atau 3 bulan, mengingat pendidikan keaksaraan dasar ini adalah system pendidikan dengan kualifikasi kompetensi level 1” ujarnya.
Buta huruf sendiri, kata dia, merupakan masalah mendasar yang membuat masyarakat hidup dalam kemiskinan. Keberadaan dirinya di Lapas bersama tenaga pendidik lainnya yang merupakan kolaborasi petugas dan warga binaan.
Memiliki keahlian mengajar, menurut Kasdin, semata mata memfasilitasi sekaligus memberikan kemampuan yang kami miliki sebagai petugas untuk turut serta membantu dalam program pengentasan buta aksara khususnya bagi WBP.
“Kami pastikan seluruh tenaga pendidik telah melalui proses skrining serta tes kecakapan dan memiliki kemampuan mengajar” ujar Kasdin.
Kasdin menambahkan, dalam program pembinaan ini diharapkan dapat terus berjalan, dan kedepannya mendapat support dari instansi terkait, karena kegiatan ini sangat memberikan manfaat bagi warga binaan Lapas Gorontalo khususnya yang memiliki keterbatasan buta aksara.
“Saya berharap warga binaan pemasyarakatan, setidaknya dapat melakukan aktivitas membaca, menulis dan berhitung,” pungkasnya.
Sumber : Lapas Kelas IIA Gorontalo