APD Tim Gugus Covid -19 Kurang,Sekda Gerak Cepat
M-Bhargonews, Gorut-Corona Virus Disease (Covid-19), membuat Pemerintah Indonesia bergerak cepat dalam mencegah dan melakukan pengendalian untuk meminimalisir dampak dari virus mematikan tersebut, tak terkecuali Pemerintah Provinsi Gorontalo, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut).
Penanganan covid-19 oleh Pemerintah Gorut sendiri terhitung cepat sebagaimana langkah yang telah di lakulan oleh pemerintah pusat di pemerintahan gorontalo utara juga mengeluarkan edaran bahkan bupati gorut mengeluarkan maklumat yang wajib ditindak lanjuti oleh seluruh lapisan masyarakat di bawah naungan pemerintah gorut, mulai dari ASN, SD, SMP bahkan Masjid masjid di minta untuk stop kegiatan berkumpul termasuk adanya penghentian sementara untuk sholat Jum’at di masjid se kabupaten gorut.
Upaya pemerintah gorut tidak hanya sampai disitu bahkan perbatasan antara gorontalo dan sulawesi utara serta perbatasan antara gorontalo dan sulawesi tengah mulai dilakukan penjagaan ketat dan hampir setiap hari dilakukan pemantauan langsung oleh sekertaris daerah. Upaya penjagaan perbatasan ini kemudian mulai di tingkatkan penjagaannya dengan metode sistem buka tutup perbatasan dengan jam-jam tertentu.
Team koordinasi yang melakukan penjagaan perbatasanpun mulai dibenahi pada tanggal 27 maret 2020, pos penjagaan mulai didampingi oleh pasukan Brimob dan sabhara gorontalo untuk pengamanan dan backup pada team perbatasan, dengan bertambahnya team perbatasan tersebut membuat semakin ketatnya dan nampaknya tindakan nyatanya pemerintah gorut melalui sekertaris daerah.
Camat tolinggula Rizal Y. Kue, S. KM menyatakan dalam wawancaranya kepada mbhargonews.com minggu, 29 maret 2020 bahwasanya penjagaan di batas wilayah daerah gorut dan tolinggula sudah jauh hari dilaksanakan setelah menindaklanjuti edaran dan maklumat bupati gorut. Dalam tugas tersebut, tim terpadu bekerja semaksimal mungkin, termasuk Kapolsek, Danpos TNI, Satuan Brimob, Satpol PP dan Petugas kesehatan yang bekerja maksimasl selama 1 x 24 jam.
“Sehingga ini harapan kami, yang pertama untuk petugas kesehatan yang berada di garda terdepan ini seharusnya mereka mempunyai APD (alat pelundung diri) yang memang lengkap. Karena resiko dari pada petugas kesehatan itu selalu berkontak langsung dengan masyarakat pada saat pemeriksaan,” harap Rizal
Ia menambahkan, semua tim yang bertugas di perbatasan tersebut bekerja selama 1 x 24 jam. Sehingga, kata Rizal, sangat membutuhkan akomodasi berupa jaminan makanan.
“Sehingga ini juga salah satu pemikiran kami tim yang ada disini, diarahkan oleh pemerintah daerah itu berupa mobil dapur umum,” ujar Rizal.
“Ini menjadi harapan, karena ini sangat penting sekali ketika untuk petugas kesehatan yang dari Puskesmas Tolinggula, Limbato, Biau dan Buloila yang sementara saat ini bertugas,” harap Rizal.
“Perlu saya tegaskan lagi, itu masalah alat proteksi diri mereka supaya dilengkapi, kemudian peralatan berupa fasilitasi cek suhu termometer digital ini hanya satu dan perlu ditambah lagi. Dan juga untuk puskesmas ketika terjadi kasus, maka juga ada APD yang khusus menangani yang sudah terjadi namun hingga saat ini semua belum ada,” tutup Rizal
Diwaktu berbeda, Sekertaris Daerah Gorut Ridwan Yasin, SH. MH yang juga ketua/koordinator gugus tugas penanganan covid-19 ketika di wawancarai minggu, 29 maret 2020 menyatakan bahwa saat ini pemerintah gorut sementara menunggu pesanan APD yang telah dipesan dan juga hari ini kami juga menerima APD yang akan disalurkan oleh pemerintah prov gorontalo yang jumlahnya kami belum tau, saya juga sudah menyampaikan kepada pak Gubernur Gorontalo bahwa ketika ada yang positif (corona. red) di prov gorontalo maka gorut itu penyumbangnya 70% sehingganya perlu perhatian khusus dan atas penyampaian itu bapak gubernur alhamdulillah menyumbangkan satu bilik steril yang harusnya itu di gunakan di tempat-tempat seperti bandara tapi karena adanya komonikasi yang baik dengan pak gubernur maka kita di berikan satu bilik dan itu sudah beroprasi.
Masih menurut sekda gorut yang dikenal sangat terbuka dengan teman-teman media dan LSM menyampaikan bahwa dengan adanya bilik steril tersebut itu bisa kita gunakan untuk mengsterilisasi dan semua bisa menggunakan bilik tersebut, petugas yang bertugas sebelum melaksanakan tugasnya steril dulu dan setelah melaksanakan tugasnya disterilisasi lagi jadi Insya Allah aman.
Yang kedua APD yang di khawatirkan semoga segera diatasi dan selain bantuan dari provinsi kami juga sudah pesan APD hanya memang masih ada sedikit kendala masalah namun kami akan selalu memaksimalkan. Menyangkut dapur umum hari ini sudah akan dimulai dengan dinas sosial dan saya sudah menyampaikan kepada OPD terkait apa bila ada kekurangan segera dilaporkan dengan ketentuan harus dilengkapi dengan data yang akurat karena ini akan dibiayai oleh negara kalau tidak akurat sebagaimana disampaikan pak kajari tadi (pertemuan. red) ini bisa berpotensi masalah dan saya sebagai penanggung jawab anggaran akan melakukan pengawasan secara ketat dan kami juga meminta kepada media dan LSM untuk bersama-sama melakukan pengawasan karena saya sadar ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, oleh karena itu harapan kami media silahkan melakukan pengawasan secara bersama-sama jika nanti ada penggunaan dana ini tidak sesuai ketentuan mohon segera disampaikan agar kami segera mengendalikan karena itu yang kami harapkan kepada seluruh masyarakat gorontalo utara terutama media, saya juga sudah hubungi kadis PU untuk segera membangun posko semi permanen hari ini untuk mengantisipasi darurat nasional yang saat ini diperpanjang tadinya bulan mei menjadi bulan juli. Tutup Ridwan.