Khawatir Virus Corona, Kapal Sabuk Nusantara 97 Dari Tarakan Ditolak Berlabuh.
M-Bhargonews, Gorut. Ketakutan akan Corona Virus Disease (COVID-19) yang semakin hari semakin membuat panik bukan cuma isapan jempol belaka terbukti saat kedatangan kapal penumpang perintis Sabuk Nusantara 97 yang berlabuh dari Tarakan Kalimantan dengan rute Toli-toli, Buol dan Kwandang sempat mendapat penolakan dari puluhan masyarakat Kwandang yang berada disekitaran pelabuhan Kwandang, penolakan masyarakat itu karena khawatir jika kapal tersebut berlabuh dan menurunkan penumpang dipelabuhan Kwandang Gorut membawa virus corona, mengingat Tarakan masuk pada zona merah COVID-19 .
Sehingga dengan tegas masyarakat menolak kedatangan kapal tersebut, kedatangan penumpang yang akan melalui Gorut juga dengan perjalanan menuju Buol dan Toli-toli termasuk Sulawesi Utara (Sulut) juga menambah kekhawatiran masyarakat Gorut, sejak pagi hari sekitaran pelabuhan Kwandang telah di datangi oleh masyarakat yang memang dari awal menolak kedatangan kapal tersebut.
Informasi yang di peroleh bahwasanya kapal tersebut berangkat dari kalimantan menuju pelabuhan Kwandang dan mengangkut penumpang berjumlah 112 orang, diantaranya warga Gorontalo 18 orang dan Sulut 3 orang, sisanya buol dan toli-toli. Pelabuhan Buol dan Toli-toli sendiri telah menutup pelabuhan sehingga penumpang kapal sabuk nusantara yang tujuannya ke Buol dan Toli-toli seluruhnya akan turun pada pelabuhan Kwandang sebagai tempat berlabuh terakhir. Akibat dari penolakan oleh warga tersebut akhirnya kapal sabuk nusantara 97 berlabuh jauh dari pelabuhan Kwandang untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Sempat terjadi ketegangan ketika team penjemput dari unsur TNI/POLRI, KKP, PELNI dan Kesehatan yang akan melakukan penjemputan 18 penumpang asal Gorontalo pada kapal sabuk nusantara 97 yang berlabuh jauh dari pelabuhan Kwandang menggunakan kapal pengawas perairan
namun penumpang yang berada di kapal sabuk nusantara melakukan perlawanan dengan ancaman akan melempar kapal yang akan menjemput penumpang asal Gorontalo karena mereka meminta agar seluruh penumpang dapat diturunkan dipelabuhan Kwandang termasuk penumpang asal Buol dan Toli-toli.
Mendengar kejadia tersebut Dandim 1314 Gorut Letkol Arm. Fristya Andrean Gitrias dan Kapolres Gorut AKBP Dicky Irawan Kesumah, SIK, Wakil Bupati Gorut serta Kadis Perhubungan Provinsi bergerak cepat untuk mencari solusi terkait masalah tersebut.
Ketegangan akhirnya reda setelah pihak pengamanan menyampaikan bahwa telah terjadi kesepakatan antar Pemerintah Daerah Gorontalo dan Pemerintah Buol bahwa penumpang asal Buol dan Toli-toli akan diturunkan di pelabuhan Buol dan untuk penumpang Gorontalo serta Sulut akan diturunkan di pelabuhan Kwandang.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo M. Jamal Nganro saat diwawancarai Jum’at 4 april 2020 menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada penutupan pelabuhan untuk Gorontalo, dan penumpang yang turun tadi hanya untuk penumpang Gorontalo dan sekitarnya dan selanjutnya apabila masih ada yang datang harus melalui SOP yang sudah di atur. tutup Jamal singkat. (AFS)