Uncategorized

Lepas 300 Peserta KKLP Universitas Pohuwato, Bupati Saipul: Jaga Citra Almamater

 

MBharGoNews.com, Pohuwato – Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga melepas 300 peserta Kuliah Kerja Lapangan Pengganti (KKLP) Universitas Pohuwato (UNIPO) ke lokasi KKLP yaitu Kecamatan Randangan dan Kecamatan Wanggarasi, bertempat di halaman Universitas Pohuwato, Senin (31/01/2022).

Kegiatan dihadiri Kadis Pendidikan Pohuwato, Rektor Unipo, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III, para Dekan Fakultas, para Kaprodi serta unsur akademika Universitas Pohuwato lainnya

Diketahui, para Mahasiswa Universitas Pohuwato akan melakukan KKLP di Kecamatan Randangan dan Kecamatan Wanggarasi selama 45 hari lamanya. Adapun selama KKLP akan dipersiapkan oleh Kepala Desa yang bersangkutan.

Menurut Rektor Universitas Pohuwato Imran Kamaruddin, KKLP UNIPO ini merupakan sebuah langkah pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan Randangan dan Kecamatan Wanggarasi.

“Terima kasih kepada Bupati Pohuwato Saipul A Mbuinga dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato. Walaupun waktu KKLP nya cukup singkat, hanya 45 hari, semoga dapat memberikan arti dan makna yang bermanfaat untuk para mahasiswa/i Unipo nanti secara intelektual dan agamis,” katanya.

“Mohon bimbingan dari Bupati Pohuwato kepada para Mahasiswa/i agar dapat membangun Pohuwato lebih maju, berkembang dalam meningkatkan sumber daya manusia, serta senantiasa menjaga nama baik Universitas Pohuwato di manapun berada,” tutupnya.

Ditempat yang sama, Bupati Saipul A Mbuinga menyampaikan dengan kondisi pandemi ini, seluruh aktivitas dilakukan dengan terbatas dan harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

Dia berharap para mahasiswa/i yang KKLP lebih meningkatkan rasa kepedulian dan rasa empati terhadap berbagai permasalahan yang ada di masyarakat.

“Jaga citra almamater saat beraktivitas dengan masyarakat, berikan kontribusi serta pemikirannya sehingga dapat membantu mengurai permasalahan yang ada,” katanya.

“Visi kami adalah Sehat, Maju, dan Sejahtera (SMS) yang mengedepankan kesehatan, dan tidak sebatas stunting saja. Artinya, apabila ada satu penyakit yang ada di masyarakat diharapkan bisa diinformasikan pula, jangan sampai sudah terlanjur viral, baru dilakukan penanganan,” imbuhnya. (Kris)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button