POHUWATO

Permintaan Tidak Dipenuhi, Akhirnya Pengerusakan Lingkungan Di Siduwonge Dilaporkan Kepihak Kepolisian

Saharudin Kambungu :Mereka Meminta Sejumlah Uang, Kalau Tidak Mereka Akan Demo Dan Buat Laporan Polisi.

M’Bhargo, Pohuwato – Adanya pelaporan dirinya bersama 2 rekannya kepihak Kepolisian Pohuwato, terkait pengerusakan lingkungan di wilayah Siduwonge Kecamatan Randangan , Sarudin Kambungu menjelaskan kronologi kejadian tersebut kepada awak media.

Bahwa pada hari kamis (01/05/25) kemarin, dirinya ditelepon seorang teman yang mengatakan bahwa dirinya disebut-sebut sebagai pemilik alat berat, yang bekerja di Desa Siduwonge Kecamatan Randangan kabupaten Pohuwato

“Teman saya itu kemudian memberikan nomor telepon, yang ketika saya hubungi yang bersangkutan mengaku bernama M Fadli , yang merupakan seorang mahasiswa. Dalam percakapan itu Fadli mempertanyakan kegiatan alat berat yang ada di Desa Siduwonge, karena menurut informasi yang mereka dapat, saya adalah penanggung pada kegiatan itu.”jelasnya.

Sarudin menjelaskan kepada Fadli bahwa dirinya bukanlah pemilik alat berat tersebut, “saya mengatakan bahwa kapasitasnya hanya sebagai penunjuk lokasi mana saja yang bisa dikerjakan, yang kemudian alat berat tersebut saya arahkan bekerja di Kawasan APL . Kemudian saya mengajak mereka untuk bertemu, dan mereka mengatakan masih dikota Gorontalo,”ungkapnya.

Pada malam harinya sekitar pukul 11.00 WITA,mereka menghubungi saya dan mengatakan sudah berada di Marisa, dan tinggal disalah satu penginapan.

“Saya bersama pemilik alat berat tersebut kemudian datang kepenginapan itu, disana sudah ada beberapa orang yang mengaku mahasiswa, termasuk M Fadli yang awalnya berkomunikasi dengan saya,” ungkapnya

Menurut Sarudin, dalam pembicaraan tersebut dirinya mencoba membuka nego dengan akan mengganti segala kerugian mereka dalam melakukan investigasi termasuk akomodasi.

“ Saya mengatakan,akan memberikan mereka uang sejumlah 10 juta, tetapi Fadli mengatakan bahwa disebelah saja ada yang akan memberikan 20 JT, tetapi mereka tolak,” ungkapnya.

Karena tidak ada titik temu , kami memutuskan untuk kembali pulang, besoknya saya dihubungi oleh seseorang yang bernama Mahmudin, yang mengaku akan menjembatani persoalan ini dengan Fadli CS.

“Dalam beberapa kali kontak , Mahmudin mengatakan bahwa pihak Fadli meminta 15 JT, dengan 10 JT di awal dan sisanya 5 Jt setelah bekerja. Saya menolak memenuhi permintaan tersebut, dan seperti saya duga mereka akhirnya melaporkannya ke polres Pohuwato,” bebernya.

Ditanya apa tanggapannya terkait pelaporan terhadap dirinya , Sarudin menjelaskan bahwa dirinya akan menghadapi persoalan ini, “Saya tidak akan lari, kami bekerja di kawasan APL, tidak membuka lahan baru (hanya rehab) dan pihak kehutanan bahkan sempat datang meninjau untuk mengambil titik koordinatnya.”ungkapnya

“Saya ditakut takuti dengan demo dan laporan polisi, yang saya pertanyakan kepada kalian adalah kenapa ada upaya nego dan intimidasi , kalau kalian memang aktifis sejati seharusnya bukan begitu, dapat data hari ini, laporkan hari ini juga. Jangan ada jeda waktu antara temuan fakta dilapangan dan waktu pelaporan,” pungkasnya

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button