Upaya BKSDA dan LAI Cegah Kerusakan Lingkungan Diapresiasi Forum Komunitas Hijau Pohuwato

MBharGoNews.com, Pohuwato – Ketua FKH Pohuwato Hamid Toliu memberikan apresiasi kepada Badan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) dan Lembaga Aliansi Indonesia atas upaya mencegah kerusakan lingkungan akibat kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
“Saya selaku Ketua FKH menyampaikan terimakasih kepada BKSDA dan LAI yang terus berupaya melakukan pencegahan serta pengawasan kerusakan lingkungan di wilayah Pohuwato”, kata Hamid Toliu, di Marisa, Rabu kemarin (15/03/2023).
Menurut dia, langkah pencegahan dan penindakan yang dilakukan oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan monitoring aktifis Lembaga Aliansi Indonesia (LAI), merupakan upaya untuk meminimalisasi kerusakan hutan yang hingga saat ini tengah dirambah oleh alat dengan menggunakan alat berat escavator.
Hamid yang saat ini juga menjabat Wakil Ketua PJS Provinsi Gorontalo berharap, langkah BKSDA dan LAI akan memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan.
“Insha Allah langkah tersebut akan memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan khususnya yang ada di Pohuwato”, katanya.
Sementara itu, aktivis LAI Harson Ali dalam bincang-bincang nya mengaku, pihaknya akan terus melakukan pemantauan serta pengawasan terkait langkah yang ditempuh BKSDA Gorontalo.
BKSDA, kata Harson, telah melakukan langkah dengan laporannya terkait kerusakan lingkungan ke Gakkumdu regional wilayah Manado.
“Dan ini akan saya support dan langkah saya sendiri akan memberikan dukungan data ke pihak Gakkumdu regional wilayah Manado nanti”, ungkap Harson serius.
Dirinya pun yakin dan percaya, langkah BKSDA selama ini akan menjadi pintu masuk pengungkapan dugaan kasus pengrusakan lingkungan di Kabupaten Pohuwato.
Siapa-siapa yang terlibat dalam pengrusakan lingkungan, ujar Harson, pastinya akan terbuka melalui hasil dari proses pemeriksaan serta penyidikan yang dilakukan pihak Gakkumdu nanti.
“Jelasnya pekan depan, saya akan sambangi Gakkumdu regional wilayah Manado, endingnya nanti kita lihat seperti apa”, katanya.
Pemerhati Jurnalis Siber (PJS) Kabupaten Pohuwato