Tekan Inflasi, Pemkab Pohuwato Canangkan Gerakan Tanam Cabe, Tomat dan Bawang Merah
MBharGoNews.com, Pohuwato – Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui Dinas Pertanian mencanangkan gerakan menanam cabe, tomat dan bawang merah, yang dirangkaikan dengan “SMS SEHATI” (Saya Menanam Sayuran Sehat Tekan Inflasi), sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan laju inflasi.
Penanaman serentak komoditas cabe, tomat dan bawang merah dipimpin Wakil Bupati Pohuwato Hj Suharsi Igirisa, diikuti Kadis Pertanian Kamri Alwi, Kepala Baperlitbang Irfan Saleh, Kepala DP3AP2KB Hj Hamkawaty Mbuinga, Camat Patilanggio Bani Imran Kaluku, Kades Suka Makmur Badrun Yonu, Danramil Marisa, Kepala BPP Patilanggio, perwakilan Organisasi Wanita, serta perwakilan Bank Indonesia, di lokasi penanaman, Desa Suka Makmur, Kecamatan Patilanggio, Kamis (10/11/2022).
Atas nama Pemerintah Daerah, Wabup Suharsi Igirisa mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya Gerakan Tanam Cabe, Tomat dan Bawang Merah yang dirangkaikan dengan “SMS SEHATI” ini. Menurutnya, momentum ini menjadi penanda baik atas peningkatan perekonomian masyarakat.
Dijelaskannya, fenomena pangan memang akhir-akhir ini sangat mencengangkan. Lonjakan harga cabe beberapa bulan terakhir berdampak cukup luas, meski bukan bahan pangan pokok, tapi tetap saja kenaikan harga cabai ini berimbas pada perekonomian daerah bahkan nasional, yaitu menjadi pendorong terjadinya inflasi.
Untuk mengatasi gejolak harga tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato meluncurkan program Saya Menanam Sayuran Sehat Tekan Inflasi (SMS SEHATI) melalui Gerakan Tanam Cabe Tomat dan Bawang Merah.
Gerakan ini, katanya, secara masif dilaksanakan pula oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dibawah Dinas Pertanian dengan mengikutsertakan elemen-elemen yang ada di masyarakat dengan membagikan 30.000 bibit cabe siap tanam kepada TP-PKK, Dharma Wanita Persatuan dan kelompok masyarakat yang berada di Kabupaten Pohuwato.
“Saya mengajak masyarakat dan para pegawai turut terlibat dalam kegiatan Gerakan Tanam Cabe Tomat dan Bawang Merah dengan slogan satu kepala, 20 pohon”, ujarnya.
Kata dia, selain hasilnya bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, budidaya cabe yang baik memiliki nilai ekonomis yang tinggi sekaligus menjadi jaring pengaman ketika ada kenaikan harga, terutama dalam menghadapi menjelang bulan puasa dan hari raya idul fitri.
“Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan sinergitas dari berbagai pihak untuk mendorong masyarakat dalam meningkatkan budidaya komoditas Cabe Tomat dan Bawang Merah di Kabupaten Pohuwato”, katanya.
“Pada kesempatan yang membahagiakan ini, saya sekaligus ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berupaya bersama dalam menyukseskan pengembangan cabe, tomat dan bawang merah terutama pada petani, kelompok tani, penyuluh pertanian, serta unsur Dinas Pertanian dan Pemerintah Desa dan kecamatan. Saya berharap, melalui kolaborasi yang baik ini, kesejahteraan para petani Cabe Tomat dan Bawang Merah dapat meningkat secara berkesinambungan”, imbuhnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato Kamri Alwi dalam laporannya, mengatakan untuk luas tanam cabe di Kabupaten Pohuwato ada kurang lebih 51 hektare, dengan luas panen 392 hektare dengan produksi rata-rata 448 kilogram atau 1,1 ton per hektare dengan harga rata-rata diperkirakan di angka Rp.40 ribu.
Selain itu, luas tanam tomat kurang lebih seluas 19 hektare dengan luas panen 14 hektare, dengan produksi rata-rata 44,6 ton dengan produktivitas 2,9 ton per hektare.
Sementara itu, areal tanam bawang merah seluas 28 hektare dengan luas panen 8 hektare. Kemudian untuk kedelai 500 hektare untuk bibit, dan saat ini harga kedelai cukup bagus, rata-rata ditingkatan petani mencapai 10 ribu hingga 15 ribu per kilogram.
“Jadi, dengan adanya tumpang sisip yang kami coba di beberapa tempat, Alhamdulillah mulai menggairahkan, di kami juga ada kampung cabe kurang lebih 30 hektare yang lokasinya di Kecamatan Taluditi dan Popayato, lalu ada kampung bawang merah seluas 20 hektare yang lokasinya di Kecamatan Randangan dan Taluditi”, ujar Kamri Alwi.
Pola tanam tumpang sisip merupakan salah satu jenis pola tanam polikultur. Polikultur merupakan metode pola tanam lebih dari satu jenis tanaman pada sebidang lahan pertanian yang sama dalam jangka waktu tertentu
Kemudian, lanjut Kamri Alwi, ada juga kegiatan tumpang sisip, jagung dan kedelai kurang lebih 500 hektare di Kecamatan Popayato, Popayato Timur dan Taluditi.
“Sesuai rencana, untuk kegiatan penanaman Cabe Tomat dan Bawang Merah ini, kita akan laksanakan sepanjang tahun, dan kita akan mengupayakan secara maksimal, kamipun sudah bekerjasama dengan Bhayangkari untuk mengembangkan pemanfaatan lahan pekarangan kemudian akan berlanjut juga dengan pihak kodim, kami akan melakukan hal yang sama dan melakukan penanaman”, tandasnya. (Kris)