Tekan Stunting, Wakil Bupati Pohuwato Beri Apresiasi
M’BharGoNews.com, Pohuwato – Persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional dan Kabupaten Pohuwato menjadi salah satu daerah yang sejak tahun 2019 menjadi prioritas daerah yang masuk lokus stunting di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Pohuwato Hj. Suharsi Igirisa, S.IP., M.Si, dalam sambutannya pada acara Gerakan Melayani Rakyat Sehat Maju Sejahtera (GEBYAR SMS) dan Launching RTP2S (Rumah Tangga Pelopor Pencegahan Stunting), di Desa Huyula, Kecamatan Randangan, Jum’at (10/09/2021).
Gebyar SMS dan Launching RTP2S tersebut juga dihadiri Sekda Iskandar Datau, Aleg DPRD Pohuwato, Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo diwakili Kabid Ekososbud, Forkopimda, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra, para Pimpinan OPD, Camat Randangan, Kapolsek Randangan, para Kepala Desa se-Kecamatan Randangan, serta sejumlah masyarakat.
Suharsi Igirisa dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas terselenggaranya acara ini. Semoga akan melahirkan sebuah komitmen bersama para pihak dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama, kolaborasi dan terpadu.
Hal ini, menurutnya, penting karena sebagai upaya untuk mengoptimalkan pelaksanaan kebijakan aksi konvergensi pencegahan Stunting di Kabupaten.
“Saya gembira dan saya mengapresiasi atas terselenggaranya acara ini karena sudah sesuai dengan visi misi kami selaku Bupati dan Wakil Bupati yakni mewujudkan Pohuwato Sehat, Maju Sejahtera. Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun juga sangat berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan mental dan belajar dibawa rata-rata dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk”, tegas Suharsi serius.
Dikatakannya, Prevalensi Stunting di Kabupaten Pohuwato menurut hasil riset kesehatan dasar tahun 2018 sebesar 17.97 persen, dan berdasarkan data baduta hasil penimbangan posyandu 2019 sebesar 380 orang atau 7.43 persen, dan pada tahun 2020 turun menjadi 270 orang atau 5.3 persen.
Sedangkan prevalensi stunting sesuai hasil analisis situasi untuk pemetaan Desa lokus stunting, kata Suharsi, untuk tahun 2021 dimana yang tertinggi adalah Desa Huyula sebesar 35.19 persen dan yang terendah Desa Wonggarasi Timur sebesar 18.78 persen, dengan desa lokus yang ditetapkan sebanyak 16 Desa Lokus Stunting.
Dan untuk hasil analisis situasi pemetaan Desa Lokus pada tahun 2022 yang tertinggi prevalensi stunting, kata dia lagi, adalah Desa Huta Moputi sebesar 27.27 persen dan yang terendah adalah Desa Omayuwa sebesar 14.29 persen, dengan penetapan desa lokus Stunting sebanyak 9 Desa Lokus Stunting
“Dan itu artinya Kabupaten Pohuwato setiap tahunnya menunjukkan hasil yang cukup membaik dalam penurunan stunting dan desa lokus stunting”, jelasnya.
Wabup yang juga mantan Aleg DPRD Provinsi Gorontalo ini juga berharap agar ke depan hal ini dapat ditingkatkan kinerjanya di tahun-tahun mendatang dengan semangat dan komitmen bersama melalui Gerakan kolaborasi yang implementasinya didorong melalui GEBYAR SMS dan model pilot RTP2S yang kita launching saat ini.
“Saya berharap dengan program yang kita rancang untuk mendukung GEBYAR SMS dan RTP2S yang di launching pada hari ini, semoga dapat berkelanjutan dan terealisasi dengan baik”, ujarnya. (Kris)